Friday, 21 September 2012

Bidadari
puisi thatienk

Wahai bidadari
Aku tak mengerti soal hati
Aku pun tak fasih berbicara kasih
Namun saat sinarmu mulai menjamah
Aku pasrah, tak pernah aku selarut ini
Mimpi dan angan acapkali menjadi teman
Realita dan fatamorgana adalah dilema
Tapi engkau bukan fatamorgana
Takdirlah yang menggiring kita
Dalam sebuah suasana
Dan aku hanya bisa menyisipkan asa
Semoga engkaulah takdir
Yang dipersembahkan Tuhan bagiku
Merpati Cinta
puisi thatienk

Cinta itu seperti merpati
Yang terbang bebas dan tak berbatas
Kita tak tahu akan hinggap dimana?
Sebab itu sebuah misteri
Maka bila merpati telah hinggap
Pada dahan sanubari
Dan sayapnya mulai mengepakkan
Sayu-sayu asmara
Dia (merpati) pun lantas berbisik padaku
Dekatilah dia dan katakan
“Akulah yang akan mengisi hidupmu.”

Sunday, 9 September 2012

PENGHARAPAN
Puisi Rani Dwi Anggraeni

Di tengah heningnya malam
Ku selalu teringat akan dirimu
Yang dulu selalu menemaniku
Ku tersenyum membayangkan kenangan dulu

Raut wajahmu selalu menghiasi fikiranku
Senyummu yang selalu mengiriku dalam kedamaian
Hingga ku terlarut dalam lautan cintamu
Tapi, kini semua sirna

Mungkin dirimu terlanjur membenciku
Memang tak selalu ada yang terbaik dari diriku
Maafkan aku yang telah membiarkanmu pergi
Jujur, aku tak bisa melupakanmu

Bila mentari esok kan bersinar lagi
Ku ingin kau hadir disampingku

Ku ingin candamu mewarnai hariku
Bilakah semua ini akan menjadi nyata dalam hidupku?
Cinta yang Terluka
Puisi Rani Dwi Anggraeni

Hatiku bergetar ketika sepasang bola mata menatapku
Pandanganku mulai terhalang karenamu
Badanku lemas seketika, saat ku tersadar
Kau bukan milikku lagi

Ku terlanjur tak bisa menghapus rasa sayangku ini
Ku tahu ini berlebihan
Bagaimana caranya agar dirimu terbiasa denganku?
Tak berdiam diri seperti ini

Kau memandangku seperti atas dasar kebencian
Kini melihatmu tersenyum
Tak seperti seindah dulu
Ketika ku tahu, kau tersenyum karenanya

Mencintaimu keterampilan rumit yang tak bisa kukuasai
Cintaku padamu naluri liar yang tak mampu kujinakan
Ini saatnya ku kan melepasmu
Merelakanmu pergi bersama cinta yang lain
Perjuangan Cinta
Puisi Rani Dwi Anggraeni

Sejak bertemu denganmu diriku tersipu malu
Akankah diriku bisa mencintaimu setulus hatiku?
Saat menjabat tanganmu
Ada sesuatu yang tak ku mengerti, akankah itu cinta?

Saat dirimu pergi meninggalkanku
Hampa menyelimuti jiwaku
Kini dirimu telah bersamanya
Meninggalkan semua kenangan kita

Dirimu kembali kedalam hidupku
Menggoreskan luka dihatiku tuk kesekian kali
Namun, diriku terus berjuang mendapatkan cintamu
Tapi, semua itu sia-sia hilang terkubur dalam luka

Friday, 7 September 2012

Diujung Batas Penantianku
Puisi Penantian oleh Toto Ardiyanto

Disini…..
Aku masih Memanggang Rindu ini
Diantara Kering Ranting dan daun pepohonan
serta Sepi Angin Sore itu

Sempat terbersit sepenggal harap
Pada burung yang membawa Rinduku terbang
Dan memajangnya di ujung langit
Agar kau mengerti……..
Rinduku padamu demikian dalam….

Namun …..
Ada terselip Rasa Cemas
Saat Waktu terus saja menghabiskan Sepiku
Hingga rindu ini menghujat pada Janji
Kapan semua ini akan berakhir….?

Sekarangpun aku telah sampai
Diujung batas penantianku
Ingin kudekap bayangmu terakhir kali
Sekalian ucapkan selamat tinggal
Dan biarkan kesetiaan ini
Khan kubawa pergi…. !

Wangon, 27 Nopember 2010
MERINDU
Puisi Rindu karya Reswati Ningsih

Menatap sepi dalam heningnya suasana pagi
Tak kudapati malam tadi
Separuh pelangi yang biasa kau beri
Menyusup angin membawa embun
Menyejukkan hati yang mendung

Teriris hati oleh malam tadi
Tak secercah harapan kau beri
Pada jiwa yang merindu
Walau hanya semalam tadi

Terduduk di ujung pagi yang mulai meninggi
Seranjang fikir terpaku sunyi
Terbayang jiwa dalam kesunyian hati
Menatap bayang yang tak kunjung menghampiri

Tak terizinkanku terpaku sunyi
Ku terbangkit melawan sepi hati
Tercipta batin tancapkan percaya
Tuk dapatkan anugerah jiwa


Nama : Reswati Ningsih
Alamat : Klapasawit,kecamatan kalimanah kabupaten Purbalingga,Jawa Tengah
Fb : Ning SiReswatiningsih BocahKlapasawit
Sekolah : SMA Negeri 1 Padamara
Sang Pujaan Hati
Puisi Cinta karya AMEL’S

Kupuas kan diri
Untuk hidup yang lebih berarti
Takkan pernah ku sesali
Hanya demi sang pujaan hati

Kau lukai, kau sakiti
Kau dustai dan kau khianati
Seakan hidup ini lengkap
Dengan duri-duri penuh api

Aku ingin air menyirami taman hati ini
Yang slalu diidam-idamkan selama ini
Aku ingin mengisi dengan kupu-kupu & dan kumbang surgawi
Yang pasti akan menentramkan jiwa & hati

Disaat mentari ku tersenyum penuh arti
Dan disaat mentari terbenam…
Ku menanti sang pujaan hati Yang kan kembali ketaman hati ini.

Search This Blog

Popular Posts

Kirim Puisi Anda

Powered byEMF Form Builder

Sponsored By

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork