Hujan
By : Riky Fernandes*
Gemercik hujan sentuh asaku di hari itu
Terbersit kegelisahan sejenak tanpa pribahasa
Aku terperangah menatap langit-langit kamar ini
Akankah semua ini menjadi duka lara?
Sekali lagi, aku menatap wajah kusutku di cermin
Cermin yang tampak berdebu
Lagi-lagi aku menatap tubuh mungil ini
Manusiakah aku?
Tak lagi terbaca isi kepala ini
Segalanya seperti hampa tanpa prakata
Sepintaspun telah hilang bersama gemercik air hujan di luar sana
Aku hanya bisa terdiam
Ku peluk engkau wahai bantal guling
Seraya kau adalah teman baik di waktu ini
Meski tak kian memecah keheninganku
Ku ucapkan terima kasih atas kehangatan ini
Tuesday, 23 April 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment